Beberapa hari ini jagat dunia media sosial Indonesia
tengah diramaikan oleh dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang
oknum mahasiswa asal Jawa Timur. Sang pelaku meminta korbannya untuk
“membungkus” diri menggunakan kain dan memfoto atau memvideokannya dengan dalih
penelitian. Berdasarkan pemantauan pada media sosial, jumlah korbannya pun
terlihat cukup banyak. Pelaku biasanya mengincar mahasiswa baru sebagai
korbannya.
            Namun
jangan salah. Praktik “bungkus-membungkus” tidak selalu memiliki konotasi
negatif. Pada dunia penerbangan, pesawat pun dapat “dibungkus”. “Dibungkus” di
sini bukan berarti pesawat diselimuti kain atau plastik seperti pada makanan.
“Dibungkus” di sini memiliki arti bahwa pesawat akan disimpan pada suatu tempat
tertentu dan sebagian bagiannya akan diberi penutup. Hal ini biasa dilakukan
ketika pesawat sedang memasuki masa penyimpanan dalam jangka waktu yang lama (long-term
storage).
            Pandemi
COVID-19 yang melanda dunia memang sangat berpengaruh pada dunia penerbangan.
Pembatasan sosial (lockdown) telah mengakibatkan turunnya penumpang dan traffic
penerbangan sehingga memaksa maskapai untuk menyimpan sementara armada yang
mereka miliki dalam jangka waktu yang lama (long-term storage).
            Long-term
storage bertujuan untuk menjaga performa pesawat ketika tidak digunakan
dalam jangka waktu yang lama agar kondisinya tetap baik ketika tiba saatnya
untuk digunakan kembali. Long-term storage biasa dilakukan di bandara
hub maskapai terkait atau tempat dengan kelembaban yang kering dan rendah
seperti di gurun.
            Apa
saja yang perlu dilakukan ketika pesawat memasuki long-term storage? Mari
kita bahas.
1.     
Mengamankan
Kokpit
Pada bagian kokpit
terdapat banyak tuas dan tombol untuk membantu pilot mengoperasikan pesawat. Seluruh
tombol dan tuas itu harus dipastikan dalam keadaan mati atau off ketika
pesawat memasuki masa penyimpanan dalam jangka waktu yang lama untuk memastikan
keamanan.
2.     
Menutup
Bagian Exterior yang Terbuka
Bagian exterior
yang terbuka seperti mesin dan APU perlu “dibungkus” dengan kain dan diberikan
penutup. Hal ini bertujuan agar debu dan serangga tidak dapat masuk. Selain itu
hal ini juga bertujuan untuk mencegah burung membuat sarang pada bagian-bagian
tersebut.
3.     
Menutup
Sensor
Pesawat memiliki
banyak sensor untuk memudahkan pilot mengoperasikannya. Sebagian sensor
tersebut seperti angle of attack terletak di bagian luar. Oleh karena
itu, sensor tersebut perlu “dibungkus” atau diberi penutup agar tidak rusak
saat terkena debu atau hujan. Dalam beberapa kasus, sensor tersebut juga dapat
dilepas sementara untuk mencegah kerusakan.
4.     
Menutup
Jendela
Salah 1 tantangan
dalam melakukan long-term storage pada daerah gurun adalah paparan sinar
UV yang cukup kuat. Untuk itu, jendela perlu ditutup menggunakan lakban atau
penutup berwarna gelap lainnya guna menghindari kerusakan interior oleh radiasi
sinar UV.
5.     
Merawat
Landing Gear
Landing gear atau gigi pendaratan yang terbuat dari logam sangat
rentan terhadap korosi. Oleh karena itu, gigi pendaratan perlu diberikan
penutup, dibersihkan, dan selalu diberikan pelumas.
6.     
Menggerakkan
Pesawat
Pesawat perlu sesekali
digerakkan untuk mencegah pengempisan roda. Menggerakan pesawat pada long-term
storage dapat dilakukan dengan cara menarik pesawat maju dan mundur dengan
menggunakan peralatan atau kendaraan khusus.
7.     
Mengosongkan
Tangki Bahan Bakar
Benda cair seperti
oli dan bahan bakar yang terdapat pada mesin atau tangki bahan bakar sangat
rentan menimbulkan korosi dan menjadi tempat tumbuhnya bakteri atau jamur. Oleh
karena itu oli dan bahan bakar tersebut perlu disedot hingga kosong dan digantikan
dengan cairan khusus untuk mencegah hal tersebut terjadi.
8.     
Menyalakan
Mesin
Meski dalam masa
penyimpanan, mesin pesawat juga harus dinyalakan sesekali. Hal ini bertujuan
untuk memastikan tidak ada kerusakan yang terjadi. 
9.     
Melakukan
Inspeksi
Petugas
pemeliharaan harus sesekali berkeliling melakukan inspeksi pada pesawat. Hal
ini dilakukan untuk mengecek apakah ada kerusakan seperti kebocoran oli atau
kerusakan lainnya.
10.  Membersihkan Badan Pesawat
Sama seperti
kendaraan lainnya, pesawat yang dibiarkan terlalu lama pada tempat terbuka juga
dapat menjadi kotor. Untuk itu, badan pesawat perlu dibersihkan secara berkala.
Selain itu pembersihan juga dapat mencegah cat mengelupas. 
11.  Merawat Interior
Bukan hanya bagian
exterior dan mesin saja yang memerlukan perhatian, bagian dalam pesawat pun
juga memerlukan perawatan. Bagian jok, sandaran tangan, bagasi, lavatori, dan
lain sebagainya juga perlu dibersihkan secara berkala. Selain itu, biasanya
bagian dalam pesawat diberikan penyerap kelembaban untuk mencegahnya berjamur.
“Membungkus” dan
melakukan perawatan pada pesawat saat masa penyimpanan jangka panjang (long-term
storage) memang sangat diperlukan guna memastikan kondisi pesawat. Maskapai
tidak akan tau pasti kapan armadanya akan kembali mengudara, namun mereka perlu
memastikan agar armadanya siap mengudara ketika waktu tersebut terjadi.
Okee sekian dulu pembahasan kali ini.
Semoga bermanfaat. Salam~





Landing gear itu rodanya atau apanya ya min bo?
ReplyDeleteKalo pernah merhatiin pesawat, kan ada bagian yang nyambungin antara badan pesawat sm rofa tu. Biasanya berbentuk logam yg memanjang. Nah logam memanjang yg menghubungkan badan pesawat dengan roda itu lah yg disebut Landing Gear. Fungsi utama Landing Gear adalah menopang bobot pesawat selama di darat
Delete