Pesawat merupakan suatu moda transportasi yang unik. Tidak seperti moda transportasi lainnya, pesawat berada jauh tinggi di udara ketika sedang beroperasi atau melakukan penerbangan. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para penumpangnya.
            Dikutip
dari telegraph.co.uk (15/12/2019) sebagian besar pesawat jet komersial
terbang pada ketinggian 35000 kaki. Jika dikonversi ke Satuan Internasional
(SI), maka diketahui terbang pada ketinggian sekitar 10600 m (10,6 km) di atas
permukaan laut. Kenapa pesawat perlu terbang pada ketinggian setinggi ini? Mari
kita bahas.
1.      Efisiensi Bahan Bakar
Secara umum, terdapat
4 gaya yang memengaruhi penerbangan pesawat. Pesawat memanfaatkan gaya angkat (lift)
yang dihasilkan oleh mesin untuk membantunya melayang di udara. Gaya lift
ini akan dilawan oleh gaya gravitasi yang “menarik” pesawat untuk jatuh ke
bumi. Kemudian untuk bergerak maju, pesawat memanfaatkan gaya dorong (thrust)
yang dihasilkan oleh mesin. Gaya thrust akan dilawan dengan gaya drag
yang mencegah pesawat untuk bergerak maju. Besarnya drag dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti densitas molekul udara.
Semakin tinggi
pesawat berada di udara, maka densitas molekul udara di sekitarnya menjadi
semakin tipis atau kecil. Hal ini mengakibatkan gaya drag yang
dihasilkan menjadi semakin kecil. Karena gaya drag yang kecil, maka
pesawat tidak memerlukan gaya thrust yang besar untuk dapat bergerak,
sehingga mesin tidak perlu bekerja terlalu keras dan menghemat bahan bakar.
Namun pesawat juga
tidak dapat terbang terlalu tinggi karena semakin tipis densitas molekul udara
maka semakin kecil pula gaya lift-nya. Selain itu pesawat juga
memerlukan udara untuk dapat membakar bahan bakar untuk menghasilkan thrust.
2.     
Menghindari
Fenomena Cuaca
Fenomena cuaca
seperti awan, hujan, dan petir merupakan sesuatu yang harus dihindari pilot
selama penerbangan. Hal ini dikarenakan fenomena cuaca tersebut dapat
menghasilkan turbulensi yang mengurangi kenyamanan penumpang dan membahayakan
penerbangan. 
Fenomena cuaca
tersebut terjadi pada lapisan troposfer yang memiliki ketebalan/ketinggian
hingga 10 kmdpl (di atas permukaan laut). Dengan terbang pada ketinggian 35000
kaki (10,6 kmdpl) maka fenomena cuaca tersebut dapat dihindari.
3.     
Menghindari
Gedung dan Gunung
Pesawat merupakan
suatu moda transportasi yang harus dijaga keselamatannya dan diminimalisir
sekecil mungkin risiko terjadinya kecelakaan. Jika terbang pada ketinggian
rendah, maka pesawat berisiko untuk menabrak gedung atau bahkan gunung.
Masalah ini dapat
diatasi jika pesawat terbang tinggi di udara, yaitu pada ketinggian 35000 kaki
(10,6 kmdpl). Sebagai perbandingan, gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa
memiliki ketinggian 828m dan gunung Everest memiliki ketinggian 8,8 kmdpl.
Selain itu, dengan
terbang tinggi di angkasa dapat membuat pesawat terhindar dari risiko
bertabrakan dengan burung yang dapat merusak dan membahayakan penerbangan.
4.     
Antisipasi
pada Keadaan Darurat
Pesawat merupakan
suatu moda transportasi yang memiliki tingkat keamanan paling tinggi dan
teknologi paling canggih. Namun, dengan segala kecanggihan teknologi yang ada
masih tetap diperlukan antisipasi jika terjadi keadaan darurat.
Jika pesawat
terbang terlalu rendah, maka waktu yang dimiliki oleh pilot untuk
mengidentifikasi dan mengatasi keadaan darurat tersebut cukup terbatas. Jika
pesawat terbang tinggi di angkasa, maka pilot akan memiliki waktu lebih untuk
mengatasi masalah tersebut dan menyelamatkan seluruh penumpang.
5.     
Meredam Kebisingan
Mesin pesawat
merupakan salah 1 alat yang memiliki tingkat kebisingan paling tinggi, yaitu
140 dB. Hal ini tentunya sangat mengganggu pendengaran dan kenyamanan
orang-orang, terutama yang berada di luar pesawat. Dengan terbang tinggi di
angkasa, maka kebisingan tersebut akan ter-redam sehingga tidak terdengar oleh
orang-orang yang berada di darat.
Sebagai
perbandingan, suara perbincangan pada umumnya memiliki tingkat kebisingan 60 dB
dan suara sirene ambulans memiliki tingkat kebisingan 120 dB.
Setiap penerbangan
tentunya memiliki ketinggian yang berbeda-beda. Hal ini tergantung dengan jenis
pesawat serta izin dari ATC. Namun pada dasarnya ketinggian tersebut sudah
diatur dengan keselamatan penumpang sebagai pertimbangan utamanya sehingga
penumpang tidak perlu merasa khawatir.
  Okee sekian dulu
pembahasan kali ini. Semoga bermanfaat. Salam~






Comments
Post a Comment