Bagi warga kota Semarang atau masyarakat yang pernah berkunjung ke Bandara Internasional Ahmad Yani pasti tidak asing dengan gambar di atas. Ya, gambar tersebut merupakan potret bagian depan dari bandara kebanggan kota lumpia tersebut. Jika diperhatikan, kita dapat melihat sebuah menara di bagian kiri gambar tersebut. Menara apakah tersebut?
            Menara
tersebut merupakan Menara Pengendali Lalu Lintas Udara atau biasa disebut Air
Traffic Control (ATC). Kira-kira apakah fungsi menara tersebut? Dan apa
saja tugas menara tersebut? Mari kita bahas.
Menara / Tower ATC adalah menara yang dioperasikan oleh AirNav Indonesia. Menara ini tentunya tidak hanya berada di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, namun juga ada di seluruh bandara di Indonesia dan dunia.
Apa
fungsinya? Sesuai namanya, ATC bertugas untuk mengatur lalu lintas di udara. ATC
memegang peran krusial dalam berlangsungnya penerbangan di seluruh dunia. ATC
akan memandu pesawat mulai dari di darat hingga di udara dan kembali lagi ke
darat sehingga tidak terjadi kecelakaan. Jika dianalogikan dengan sistem
transportasi di darat, maka peran bandara = terminal, maskapai = PO bus, dan
ATC = polisi lalu lintas. Apa saja tugas yang dilakukan oleh petugas ATC?
1.      Memberikan
Clearance Penerbangan
Sebelum
melakukan penerbangan, pilot wajib memasukkan atau mengupload data mengenai
penerbangan yang akan dilakukannya mulai dari keberangkatan hingga sampai ke
tempat tujuan. Petugas ATC kemudian akan menerima data tersebut dan memberikan
izin atau yang biasa disebut dengan clearance. Petugas ATC juga akan
meneruskan izin tersebut ke menara ATC di bandara lain yang dilalui oleh
pesawat tersebut.
Selain
clearance, petugas ATC juga akan memberikan channel frekuensi untuk
komunikasi antara pilot dengan petugas ATC, landasan pacu (runway) yang
akan digunakan, keadaan cuaca, kecepatan angin, dan lain sebagainya.
2. Memandu Pesawat Melakukan Pusback
Pushback
adalah gerakan mundur pesawat setelah mengangkut penumpang atau kargo dari
terminal. Dalam melakukan pushback, pesawat dibantu oleh kendaraan
berbentuk mobil. Peran petugas ATC di sini adalah untuk mengatur pesawat yang
akan melakukan pushback sehingga tidak saling bertumbukkan dengan
pesawat lainnya.
3.      Memandu
Pesawat Melakukan Taxiing
Taxiing
atau
taxi merupakan proses berjalannya pesawat di darat dari terminal ke runway
maupun sebaliknya. Petugas ATC bertugas untuk mengatur jalannya alur taxi
pesawat agar tidak bertabrakan atau menumpuk antara sesama pesawat yang menuju runway
(bersiap untuk take off) atau dari runway menuju terminal
(setelah landing). Menara ATC yang tinggi dan strukturnya yang terbuat
dari kaca dan berbentuk lingkaran 360° memudahkan petugas ATC untuk memantau
seluruh area penerbangan sehingga memudahkan pekerjaannya.
4.      Memberikan
Clearance untuk Take Off atau Landing
Meskipun sudah berada di runway dan bersiap untuk takeoff (lepas landas), pilot tidak boleh serta merta menerbangkan peswatnya. Hal ini juga berlaku bagi pesawat yang sudah menurunkan roda pendaratannya dan bersiap untuk landing (mendarat). Clearance dari petugas ATC diperlukan untuk menghindari tabrakan antara pesawat..
5.      Memandu
Pesawat Selama Berada di Udara
Jika pesawat sudah take off
dan berada di udara (airborne), bukan berarti tugas petugas ATC telah
berakhir. Seperti sudah disebutkan sebelumnya, petugas ATC bertugas memandu
pesawat semenjak di darat hingga di udara dan kembali lagi ke darat. Ketika pesawat
berada di udara, maka petugas ATC sudah tidak dapat memantau pesawat scara
visual. Untuk itu, bantuan radar sangat diperlukan.
Di udara, petugas ATC bertugas untuk
mengatur ketinggian, arah, dan kecepatan pesawat sedemakian hingga sehingga
antar pesawat 1 sama lain telah memenuhi jarak aman minimal, yaitu sebesar 5 nmi
(nautical mile) atau 9 km secara horizontal dan 1000 kaki atau 300 m
secara vertikal.
Jika pesawat sudah take off
dan berada di udara (airborne), bukan berarti tugas petugas ATC telah
berakhir. Ketika pesawat berada di udara, maka petugas ATC sudah tidak dapat memantau
pesawat scara visual. Untuk itu, bantuan radar sangat diperlukan.
Di udara, petugas ATC bertugas untuk
mengatur ketinggian, arah, dan kecepatan pesawat sedemakian hingga sehingga
antar pesawat 1 sama lain telah memenuhi jarak aman minimal, yaitu sebesar 5
nmi (nautical mile) atau 9 km secara horizontal dan 1000 kaki atau 300 m
secara vertikal.
1.      Bersiap
Menghadapi Keadaan Darurat
Penerbangan tidak selalu berjalan lancar.
Dalam beberapa kasus, terkadang terdapat konidisi darurat dimana pesawat harus
segera melaksanakan pendaratan darurat atau kembali menuju bandara asal. Jika
melakukan pendaratan darurat, maka petugas ATC akan berusaha segera mencari
lokasi yang aman untuk melakukan pendaratan darurat. Jika pesawat terpaksa
harus melakukan pendaratan darurat di bandara, maka petugas ATC harus segera
mengosongkan area pendaratan dan menyiagakan petugas darurat.
Pada dasarnya, segala hal yang akan
dilakukan dan dialami selama penerbangan harus dikomunikasikan oleh pilot
kepada petugas ATC. Beberapa hal penting yang perlu dikuasai oleh petugas ATC
adalah berfikir tenang, berbicara dengan intonasi dan pengucapan yang jelas,
serta menguasai NATO phonetic alphabet (alpha, bravo, charlie,
hingga zulu) mengingat komunikasi mengenai nomor penerbangan menggunakan
sistem tersebut.
Okee sekian dulu pembahasan kali ini.
Semoga bermanfaat. Salam~



Comments
Post a Comment